FATC (Full Automatic Temperature Control)

Full Automatic Temperature Control (FATC) adalah suatu system AC yang menonjolkan seluruh kendali otomatis terhadap kondisi udara yang dikeluarkan AC. FATC juga mengendalikan sirkulasi dan kelembaban udara di dalam kendaraan. Dengan FATC, pengemudi dapat memilih temperatur dan fungsi FATC untuk menjaga temperatur itu, dengan mengabaikan temperatur udara luar yang berubah-ubah. Modul pengontrol FATC ini mengendalikan system air conditioning, ventilasi, pemanasan, dan sistem defrosting. Dan sistem pengontrol elektronik ini secara otomatis melakukan penyetelan katup udara, kecepatan blower, dan langkah compressor.

Skema Kerja :

High-speed blower relay
Ketika blower switch ada diposisi kecepatan 6th, FATC controller akan menerapkan ground ke sisi pengontrol dari high-speed blower relay. Hal ini membuat battery voltage, mengalir melalui kontaknya ke coil dalam high-speed blower relay. Ketika itu terjadi, blower motor beroperasi di posisi kecepatan tinggi.

Intake door actuator
Intake door actuator (fresh/recirculation actuator) merupakan 12V electric motor, yang ditempatkan disisi blower motor assembly, dan dioperasikan oleh intake control switch.
Ia dapat membuat penumpang memilih antara udara segar/fresh (udara luar) atau udara sirkulasi/recirculated didalam dengan merubah katup masuk (fresh/recirculation) ke posisi yang diinginkan. Ketika katup itu telah mencapai posisi yang diinginkan, maka actuator akan berhenti.

Temperature door actuator
TEMP DOOR ACTUATOR ditempatkan di bagian bawah heater unit. Actuator itu mengontrol posisi dari temperature blend door berdasarkan pada sinyal voltase dari FATC module. Potentiometer didalam actuator mengirimkan sinyal feedback ke controller dan controller akan memutus sinyal voltase yang datang dari controller ketika posisi katup yang dikehendaki dicapai.

FATC control

Ketika ignition switch ada di posisi ON, tegangan battery diberikan pada coil pada sisi pengontrol dari A/C relay. Dengan A/C switch ON, voltase dialirkan melalui closed contact secara normal dari triple switch, dan masuk ke ECM. Parameter operasi yang diijinkan, ketika ECM menerima sinyal A/C ON, ia akan memberikan ground pada sisi kontrol dari A/C relay, dan membiarkan kontak relay berhubungan. Lalu mengalirkan voltase battery, dimana selalu ada di sisi beban dari A/C relay, untuk melewati kontak ke coil dalam A/C compressor magnetic clutch. Ketika ini terjadi, A/C compressor mulai beroperasi.

In-car sensor
In-car sensor ditempatkan pada lower crash pad seperti ditunjukkan dalam gambar. Ia berisikan thermister, yang mengkur temperatur udara didalam ruang dalam kendaraan. Ia akan mendeteksi temperatur ruang dalam kendaraan, merubah nilai resistan, dan memasukkan voltase yang berhubungan kedalam modul automatic temperature control (FATC).

Photo sensor
Photo sensor ditempatkan di sisi pengemudi dekat dengan defrost nozzle. Sensor ini responsif terhadap tingkat intensitas sinar dalam kendaraan, dan sensor ini akan mengirimkan sinyal ke control module lalu ke pengotrol tingkat blower dan pengaturan temperature udara. Ia berisikan sebuah diode photovoltaic (sensitif terhadap sinar matahari).

Ambient Sensor
Ambient temperature sensor ditempatkan di depan condenser fan shroud. Sensor ini mendeteksi temperatur udara luar dan mengirimkan sinyal  voltase ke controller. Output sensor ini akan digunakan untuk mengatur temperature udara, sensor fail-safe, temperature door control, blower motor level control, mix mode control dan in-car humidity control. Sensor ini merupakan negative type thermistor, resistan akan meningkat ketika temperature turun,dan akan menurun ketika temperatur meningkat.

AQS (Air Quality System)
Umumnya kebanyakan pengemudi memilih mode udara recirculation atau fresh secara manual dan juga untuk menginterupsi aliran udara dari exhaust gas yang berbahaya, dalam menghindari ketidak-nyamanan dan bahaya ketika berkendara. Gas berbahaya itu dapat menyebabkan kelelahan, mengantuk atau batuk ketika berkendara. Mereka akan mencium exhaust gas dan secara manual menutup inlet udara kendaraan sementara gas itu sudah terperangkap didalam, dan akan terlambat bagi kesehatan mereka jika sudah menghirup exhaust gas.

Kebalikannya jika raeratuberkendara dengan inlet udara tertutup semua, cadangan udara kurang dan penumpukan carbon dioxide (CO2) akan terjadi. Hal ini akan menyebabkan kelelahan, sakit kepala, lemas, dan mengantuk.