Dasar dari Sistem Operasi EFI

Dasar Sistem Operasi EFI (Electronic Fuel Injection)

Bagaimana EFI Bekerja, berikut ini merupakan tahapan-tahapan dalam EFI

  1. Udara masuk dari intake manifold, dimana didalam intake manifold terdapat air flow meter yang mengukur besaran dari udara masuk, disini udara di mix (dicampur) dengan bahan bakar yang
    disemprotkan fuel injector.
  1. Fuel injector diletakkan berjajar dekat pada katup intake (masuk) untuk mempercepat masuk kedalam ruang bakar. Fuel injector bekerja dengan electrical solenoid (lilitan kawat) yang operasinya dikontrol leawat ECU.
  2. ECU memberikan denyutan (pulse) pada fuel injector seperti saklar on-Off, dimana mematikan ground untuk mendapatkan denyutannya.
  3. Ketika injector pada keadaan on (hidup), injector dalam keadaan open (terbuka), semprotan bahan bakar yang teratomizasi disemrotkankan dibalik dari katup masuk.
  4. Ketika bahan bakar disemrotkan pada intake manifold ini, bahan bakar dicampur dengan udara yang masuk bergantung pada tekanan yang terbentuk selama bukaan throotle valve, perbandingan yang ideal campuran ini adalah 14:7:1, sesuai dengan perbandingan stokimometri.
  5. ECU menentukan banyaknya injeksi bergantung pada  pengukuran udara masuk dan rpm mesin.
  6. Bergantung pada kondisi operasi mesin, maka semprotan bahan bakar bervariasi hal ini dihitung oleh ECU lewat sensor sensor yang ada, antara lain temperatur mesin, rpm mesin, sudut bukaan throttle, sensor oxygen pada gas buang, hal ini membuat ECU menghitung besaran semprotan dari fuel injection.

Jadi EFi bekerja dengan dasar 

Efi bekerja dengan beberapa prinsip utama, system Electronic Fuel Injections dibagi menjadi tiga macam system utama: 

1. Sistem saluran bahan bakar.

2. Sistem udara masuk

3. System kontrol Elektronik