Thermostat Pada Sepeda Motor

Bila mesin terlalu panas atau terlalu dingin, maka mesin sepeda motor akan mengalami bermacam-macam gangguan. Gangguan yang diakibatkan karena terjadinya kelebihan panas (overheating) pada mesin adalah sebagai berikut:

a. Bagian atas piston dapat berubah bentuk apabila suhunya terlalu tinggi dan kehilangan kekuatannya. Sebagai contoh padaaluminium. Kekuatannya akan hilang kira-kira sepertiganya pada suhu 3000 C bila dibandingkan pada suhu normal.
b. Gerakan komponen-komponen engine akan terhalang karena ruang bebas (clearence) semakin kecil disebabkan pemuaian dari komponen mesin yang menerima panas berlebihan.
c. Akan timbul tegangan thermal yang dihasilkan oleh panas karena perubahan suhu dari suatu tempat ketempat lain. Sehingga silinder menjadi tidak bulat akibat deformasi thermal. Hal ini menyebabkan ring piston patah dan piston macet.
d. Berpengaruh terhadap thermal resistence bahan pelumas. Jika suhu naik sampai 2500 C pada alur ring piston, pelumas berusaha menjadi karbon dan ring piston akan macet (Ring stick) sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pada suhu 3000 C pelumas cepat berubah menjadi hitam dan sifat pelumasnya turun, piston akan macet sekalipun masih mempuyai clereance.
e. Terjadinya pembakaran yang tidak normal. Motor bensin cenderung untuk knock. Jika knock terjadi suhu naik pada piston dan terjadi pembakaran dini (Pre Ignition mudah terjadi).

Sebaliknya bila mesin terlalu dingin, gangguan yang terjadi yaitu:
a. Pada motor bensin bahan bakar agak sukar menguap dan campuran udara bahan bakar-udara menjadi gemuk. Hal ini menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna.
b. Kalau pelumas terlalu kental, akan mengakibatkan mesin mendapat tambahan tekanan.
c. Uap yang terkandung dalam gas pembakaran akan berkondensi pada suhu kira-kira 500 C pada tekanan atmosfir. Titik air akan menempel pada dinding silinder, hal ini akan mempercepat keausan silinder dan ring torak. Ini disebut sebagai keausan karena korosi pada suhu rendah.
Untuk mengatasi gangguan-gangguan yang disebutkan tadi, digunakanlah thermostaat yang dirancang untuk mempertahankan temperatur cairan pendingin dalam batas yang diizinkan.
Antara lain dari cara memeriksa thermostaat yaitu: dengan cara memperhatikan sirkulasi air pendinginnya atau dengan menguji thermostaat dalam air panas.

Cara memeriksa thermostaat dengan memperhatikan sirkulasi air pendinginnya yaitu:
Hidupkan mesin:
1. Buka tutup radiator sebelum mesin mencapai suhu kerja. Perhatikan: Hati-hati membuka tutup radiator sebab kemungkinan udara pada radiator sudah bertekanan sehingga air dapat tersemprot keluar bersamaan dengan dibukanya tutup radiator.
2. Perhatikan bahwa pada saat mesin dingin belum terjadi aliran air radiator.
3. Amati terus aliran air. Jika mesin sudah panas seharusnya terjadi gerakan air mengalir. Jika tidak berarti thermostaatnya tidak bekerja. Perbaiki atau ganti thermostaatnya.