Mobil Listrik Nasional hadir 2014

Mobil Listrik Nasional


Pemerintah terus berupaya menciptakan mobil nasional berbasis listrik murni terus dilakukan. Akademisi Institut Teknologi Surabaya (ITS) Muhammad Nur Yuniarto—salah seorang yang terlibat dalam tim mobil listrik nasional—mengatakan, skema pengembangan (roadmap) mobil listrik nasional sudah selesai dirumuskan, tinggal dijalankan.


"Roadmap mengagendakan mobil listrik nasional sudah ada barangnya pada 2014," ujar Nur Yuniarto di Surabaya, dilansir Antara, (1/10/2012). Produk yang diluncurkan nanti (2014) masih bersifat prototipe dan digunakan sebagai mobil konsep atau embrio untuk pengembangan ke depan. Produksi massal ditargetkan pada 2018 karena pihaknya memang tidak mau mobil listrik nasional yang asal comot. "Kami mau 100 persen buatan Indonesia mulai dari komponen hingga jadi mobil."


Ditambahkannya, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah persiapan matang dengan koordinasi maksimum dari lembaga kementerian di Indonesia. Jangan sampai pengalaman pahit industri nasional, seperti Texmaco dan Dirgantara Indonesia, terjadi pada proyek mobil nasional ini. "Karena masyarakat tidak peduli," ungkap Nur.


Kampus


Teknisi Indonesia, khususnya dari kampus-kamus nasional ternama, yakni Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, ITS, dan universitas lainnya, dinilai sudah bisa membuat mobil listrik. "Tapi, semuanya masih main-main," lanjut Nur.


Dengan skema pengembangan yang baku, ia mengaku yakin proyek mobil nasional bertenaga listrik ini akan sukses. Salah satu alasan utamanya, semakin menipisnya bahan bakar fosil sehingga wajib mengembangkan energi alternatif. Dari sektor transportasi, listrik jadi pilihan karena bebas polusi.


Dedit Cahya Happyanto, dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), menyampaikan dukungannya jika proyek mobil listrik nasional sudah berjalan. Bahkan, pihaknya mengaku telah mengembangkan sistem kendali elektrik yang cocok digunakan pada mobil listrik.


"Kalau tim nasional sudah merancang motor penggeraknya, maka saya siap membantu dalam aspek sistem kendali elektrik untuk mengatur asupan listrik yang tepat untuk kondisi normal, tanjakan, dan turun," beber Dedit.


Sistem kendali yang berhasil ditemukannya akan membuat laju mobil lebih halus layaknya naik sepeda motor matik. "Jadi, sopirnya tidak perlu mengatur sistem elektrik saat tanjakan, menurun, dan kondisi normal karena sistem elektrik stabil dengan sendirinya," tutup Dedit.