Tips Mengendara Motor di Musim Hujan dari POLDA

Tips dari Traffic Management Center Polda Metro Jaya

Sudah Musin hujan niih, yang meningkatkan risiko berkendara di jalan khususnya bagi ratusan ribu sepeda motor yang meyusuri jalanan Jabodetabek setiap harinya.

Anda tentu tak ingin menjadi korban, maka kewaspadaan perlu ditingkatkan dan gaya mengendara yang lebih defensif dan aman perlu diterapkan.

Kalau anda belum tahu prosedur standar mengendara sepedamotor di jalanan basah, tips dari Traffic Management Center Polda Metro Jaya dan sedikit tambahan dari kami ini perlu anda simak:

- Pergunakan alas kaki yang tidak licin, tahan air dan aman untuk berkendara roda dua. Ingat, penggunaan sandal sangat tidak disarankan baik kondisi hujan atau kering. Ketika anda terjatuh, sandal umumnya adalah yang pertama terlepas dan akan sangat riskan jika telapak kaki anda telanjang tidak terlindungi.

- Persiapkan juga jas hujan yang berbentuk baju dan celana karena jas hujan seperti ini lebih aman dibandingkan yang berbentuk ponco. jenis yang terakhir ini rawan terjerat jeruji ban atau rantai, dan akibatnya bisa fatal. Pilih warna jas hujan yang terang dan mencolok agar anda mudah dilihat pengendara lain.

- Pastikan semua lampu motor bekerja baik: depan, belakang dan lampu sein. Jangan ambil risiko dengan kendaraan tanpa lampu di tengah hujan deras, karena anda akan susah dilihat pengendara lain dan meningkatkan risiko anda ditabrak. Jika anda terlalu dekat dengan kendaraan di depan, semprotan air berlumpur dari ban bisa mengganggu pandangan. Jaga jarak.

- Sekarang setelah anda mudah terlihat, usahakan anda juga mudah melihat kendaraan lain dan kondisi jalan di depan. Kaca helm sering berkabut akibat perbedaan suhu di dalam dan diluar helm. Usahakan kaca ini terbuka sedikit, sekedar memberi celah agar udara luar bisa masuk ke dalam agar suhu bisa lebih seimbang. Kadang-kadang upaya ini pun tidak berhasil, maka anda harus sesekali menyeka kaca helm.

- Periksa kondisi tekanan udara ban dan alurnya. Jika masih baik, hal itu akan mencegah kendaraan anda melayang di atas air (aquaplaning) atau tergelincir (slip) pada saat hujan. Jangan mengambil risiko dengan menggunakan ban yang sudah tipis.

- Kurangi kecepatan dalam mengendarai kendaraan, karena pada saat hujan permukaan jalan menjadi licin akibat bercampurnya oli dengan air. Mengemudi kendaraan dalam kodisi kecepatan rendah akan membuat alur ban kendaraan lebih banyak bersentuhan langsung dengan aspal dan menambah daya cengkram. Di samping itu, kecepatan rendah mengurangi sudut rebah motor ketika berbelok di tikungan, tempat di mana jalur licin menyimpan risiko terbesar.

- Jaga jarak aman kendaraan anda dengan pengendara lain karena pada saat hujan, jarak aman pengereman kendaraan lebih jauh daripada kondisi kering.

- Jangan sembarangan menerobos genangan air karena kita tidak tahu kedalamannya. Bisa jadi lubang dalam menganga tak terlihat dibalik air lumpur sehingga bisa membuat kendaraan anda mogok atau terperosok.

- Apabila terjebak banjir dan kendaraan anda mogok karena air masuk ke saluran pembuangan gas kendaraan anda, jangan menghidupkan mesin kembali. Lebih baik didorong ketempat yang aman, karena dikhawatirkan sistem pengapian sepeda motor mengalami konsleting dan dapat membuat kendaran terbakar.

- Jika anda tahu pasti genangan air di depan melebihi batas knalpot, namun tidak punya pilihan selain maju terus, sebaiknya mesin dimatikan dan ujung knalpot ditutup plastik. Sebisa mungkin kepala busi juga tidak tersentuh air. Setelah itu tuntunlah sepedamotor anda pelan-pelan menyeberangi genangan. Setelah lewat, buka tutup knalpot, injak kick starter beberapa kali dalam kondisi mesin "off." Setelah itu baru kunci kontak diputar ke posisi "on" dan mesin dihidupkan. Trik ini tidak disarankan untuk sepedamotor dengan electric starter.

- Ingat, hari-hari pertama musim hujan adalah saat yang paling rawan. Ceceran oli dan debu di jalan aspal belum sepenuhnya tersapu air, sehingga permukaan jalan menjadi sangat licin.