How To Install a New or Rebuilt Carburetor

To install a new or rebuilt carburetor, follow these steps:

1. Go down to the local auto parts store or call an auto wrecker and ask for a rebuilt carburetor for your vehicle. Give them the make, model, and year of the vehicle; the size of the engine; how many cylinders it has; and so on. If your carburetor still has a metal tag on it, bring the tag along; the tag has all the information that the salespeople need to know.

Motor 1 Silinder Atau Motor 2 Silinder?

Berikut ini adalah tentang motor 1 silinder atau motor 2 silinder.

Karakter Mesin

Mesin 1 silinder merupakan mesin yang lebih ringkas karena hanya memiliki 1 buah silinder saja, umumnya mesin 1 silinder memiliki tenaga di putaran bawah yang lebih berasa dibandingkan dengan putaran atas karena kecenderungan motor 1 silinder memiliki torsi yang lebih besar dibandingkan dengan mesin 2 silinder. Torsi yang membuat akselerasi mesin lebih terasa ketimbang Horsepower yang berguna untuk menambah top speed. Nah, torsi besar ini didapatkan karena downforce piston 1 silinder lebih besar dibandingkan dengan mesin 2 silinder. Namun karena downforcenya lebih besar, umumnya putaran mesin (Rpm) lebih rendah dibandingkan dengan mesin 2 silinder. Secara garis besar, mesin 1 silinder lebih cocok digunakan untuk stop and go di dalam kota.

Sedangkan pada mesin 2 silinder, mesin ini memiliki piston yang lebih kecil, lebih ringan dan jumlah katup yang lebih banyak. Meskipun pistonnya lebih ringan, tetap saja jika dikali dua pasti lebih berat dibandingkan dengan satu buah piston mesin 1 silinder, belum lagi blok mesin yang lebih besar. Mesin 2 silinder memiliki kecenderungan Rpm yang lebih tinggi karena piston yang lebih kecil, ringan dan lebih dari satu buah. Karakter mesinnya pun lebih bertenaga di putaran atas dibandingkan bawah karena fleksibiltasnya. Dibandingkan dengan torsi, mesin 2 silinder lebih cenderung memaksimalkan horsepower. Jadi motor 2 silinder ini sangat cocok untuk trek-trek lurus untuk kebut-kebutan atau turing keluar kota.

Nah, dari 2 jenis karakter mesin yang berbeda itu menghasilkan tenaga dan torsi yang berbeda pula. Tinggal pilih, butuh motor yang jago untuk trek pendek, stop and go, jalur menanjak atau motor yang bertenaga di putaran atas, jago di trek lurus dan memiliki top speed tinggi? Karena kita tidak akan bisa memilih keduanya sekaligus. Sebagai gambaran, umumnya motor satu silinder digunakan di motor-motor trail karena membutuhkan tenaga untuk menanjak dan akselerasi jarak-jarak pendek, begitupula dengan motor-motor perkotaan. Sedangkan motor 2 silinder atau lebih umumnya digunakan di motor-motor sport atau motor dengan mesin besar. Lah, kenapa mesin besar harus lebih dari 1 silinder? Karena jika piston terlalu besar dan berat, motor susah ngangkat bro, lain lagi jika 1 silinder pada motor ber-cc kecil. Tapi motor 650 cc saja masih ada yang menggunakan 1 silinder kok, namanya Suzuki LS 650. Sebaliknya, jika 2 silinder diterapkan di motor kecil, di motor 100 cc misalnya tenaganya pasti nggak bakalan nendang karena nggak ada downforcenya.

Efisiensi

Mesin 1 silinder pasti menang soal efisiensi bahan bakar dibandingkan dengan 2 silinder, karena mesin 1 silinder hanya memiliki 1 buah ruang bahan bakar dan 1 buah noozle bensin dibandingkan dengan motor 2 silinder. Selain efisiensi bahan bakar, efisiensi produksi motor 1 silinder pasti lebih hemat dibandingkan dengan mesin 2 silinder. Karena block mesin lebih kecil, klep lebih sedikit, crankshaft yang lebih pendek dan berkurangnya part-part mekanis karena jumlah silinder yang lebih sedikit. Jadi seharusnya harga motor 1 silinder lebih murah dibandingkan mesin 2 silinder. Tapi bukan berarti lebih jelek loh!

Getaran Mesin

Umumnya mesin dengan 1 silinder lebih bergetar dibandingkan dengan mesin 2 silinder, kenapa? Karena mesin 1 silinder memiliki piston yang lebih besar dan waktu pengapian yang lebih panjang dibandingkan mesin 2 silinder. Mesin 2 silinder memiliki waktu pengapian yang lebih pendek karena pengapian dilakukan bergantian dari piston 1 ke piston 2 dan downforce piston yang lebih rendah. Namun tidak selalu mesin dengan 1 silinder lebih bergetar dibandingkan dengan mesin 2 silinder. Ini kembali kepada engine mounting dan sasis yang digunakan oleh motor tersebut. Apalagi sekarang konstruksi sasis dan engine mounting motor sudah di desain sangat canggih untuk mengurangi getaran mesin. Jadi untuk getaran mesin tidak selalu mutlak motor 1 silinder harus lebih bergetar dibandingkan dengan mesin 2 silinder.

perbedaan mesin 1 silinder dan mesin 2 silinder


Ride and Handling

Seperti yang disebutkan sebelumnya, mesin 2 silinder lebih berat dibandingkan dengan mesin 1 silinder, dan ini berpengaruh kepada feeling ride and handling motor. Umumnya motor dengan 1 silinder lebih mudah diajak bermanuver karena konfigurasi mesinnya yang tegak lurus memudahkan motor untuk berbelok. Sedangkan mesin 2 silinder yang lebih lebar membuat keseimbangan motor tidak sebaik mesin 1 silinder. Namun karena mesin yang lebih berat dan lebih lebar dudukannya membuat motor 2 silinder lebih stabil dipacu di trek lurus di kecepatan tinggi. Makanya itu, motor 1 silinder lebih cocok digunakan di perkotaan yang membutuhkan skil selap-selip sana-sini dibandingkan dengan 2 silinder yang jago di trek-trek lurus. Itu juga yang membuat mengapa motor 1 silinder lebih sering dibilang motor untuk pemula karena lebih mudah dikendarai dibandingkan dengan motor 2 silinder.

Eits nggak sampe disitu sebenarnya. Motor hari gini sudah jauh lebih canggih kok, jadi tidak selalu mutlak apa yang dikatakan diatas akan berlaku disetiap motor 1 silinder dan 2 silinder. Teknologi sasis yang canggih dapat membuat motor 2 silinder memiliki ride handling layakanya mesin 1 silinder dan sebaliknya. Hari gini gituloh!

Suara Mesin


Menarik nih membahas suara mesin motor, seharusnya diatas kertas suara mesin yang lebih banyak silindernya lebih halus karena waktu pengapiannya lebih pendek dibandingkan dengan mesin 1 silinder. Tetapi kayaknya nggak ngaruh-ngaruh amat deh, yang paling ngaruh sebenarnya saringan knalpot motor yang digunakan motor. Huehehehe….

Itu saja mungkin yang bisa di share, jadi kesimpulannya memang ada stereotipe yang berlaku antara motor 1 silinder dan 2 silinder jika ditinjau dari sisi teknik, namun selain tenaga dan torsi mesin, rekayasa sasis dan teknologi sangat berpengaruh terhadap performa motor tanpa harus bergantung pada jumlah silindernya. Ujung-ujungnya ya harus di review sih mana yang lebih baik. Hehehe…

Komparasi, Perbedaan Mesin 1 Silinder Dan Mesin 2 Silinder: Mana Yang Lebih Baik, Motor 1 Silinder Atau Motor 2 Silinder?Komparasi, Keunggulan Motor 1 Silinder Lebih Irit BBM: Mana Yang Lebih Baik, Motor 1 Silinder Atau Motor 2 Silinder?

so mana yang lebih baik......

Cara mencegah timing belt putus di Jalan

Tips mencegah timing belt putus

Jika Anda mengalami mogok di jalan secara tiba-tiba, tidak ada salahnya mengecek timing belt. Boleh jadi penyebab mogoknya mobil akibat timing belt yang putus. Menyebalkan memang! Tapi, agak kejadian timing belt putus tidak terulang sebaiknya mengecek peranti yang satu ini karena bisa merembet ke komponen lain.

Timing Belt

Menurut Sun Motor putusnya timing belt, menyebabkan kerusakan pada klep/ katup (bengkok atau patah) akibat tertabrak piston. Perbaikannya mesin harus di-overhaul. Sebagian besar kerusakan pada timing belt dipengaruhi oleh faktor usia atau terjadinya kesalahan saat pemasangan. Pemasangan yang terlalu keras atau kendor akan mempengaruhi daya tahan timing belt saat menjalankan tugasnya.

Sun Motor menyarankan, sebelum putusnya timing belt terjadi, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yakni:

Timing Belt system

Pertama, perhatikan masa pakai timing belt dan mengganti secara berkala sesuai yang direkomendasikan pabrikan. Untuk mobil berbahan bakar bensin, penggantian bisa dilakukan setiap 40.000 sampai 60.000 km.

Sementara untuk diesel, biasanya bisa dilakukan setiap 100.000 km. Bila mobil sering mengalami kemacetan dan membawa beban berat, sebaiknya waktu penggantian dilakukan lebih cepat dari angka-angka km yang disebutkan di atas.

Timing Belt

Kedua, memeriksa ada tidaknya kebocoran oli mesin pada seal oli yang terdapat di crankshaft atau camshaft. Sebab, bila oli bocor dan mengenai timing belt, maka akan mempercepat getasnya komponen ini sehingga mudah putus lebih cepat.

Timing Belt

Semoga bermanfaat Tips mencegah timing belt putus

 



Selamat Tinggal Karburator -- Honda

Saat ini teknlogi injeksi sudah tertanam pada produk-prduk AHM seperti CBR250R, CBR150R, CB150R StreetFire, PCX150, Verza 150, Supra X 125 Helm in PGM-FI, Vario 125 PGM-FI, Spacy FI, All New Honda BeAT FI, New Honda Scoopy FI, dan Vario 125 CBS Idling Stop.

Komitmen PT Astra Honda Motor (AHM) untuk menyempurnakan produk terus dilakukan tanpa henti. Terobosan fenomenal dari AHM adalah penerapan teknologi injeksi pertama di Indonesia untuk sepeda motor ber-cc kecil di tahun 2005 melalui produk Supra-X PGM-FI.

Thomas Wijaya, GM Divisi Penjualan AHM menegsakan bahwa sebenarnya tujuan AHM menggunakan teknologi injeksi pada sepeda motor produksinya adalah untuk mengikuti keputusan pemerintah yang menerapkan aturan emisi berstandar Euro 3.

Menurutnya hal itu sulit dicapai dengan mengandalkan teknologi karburator. "Hal ini hanya bisa terpenuhi dengan menerapkan teknologi injeksi," ujar Thomas di Pulau Umang, Pandeglang, Banten, Jumat (13/12).

Tahun depan, secara bertahap AHM mulai mengurangi penggunaan sistem karburator. Thomas  juga menambahkan bahwa pada tahun 2015 nanti, seluruh produk sepeda motor yang dijual oleh AHM telah menggunakan sistem injeksi yang lebih ramah lingkungan dan lebih efisien bahan bakar.

Tidak sampai di situ saja, AHM juga memperkenalkan sederet teknologi canggih pada produk domestik. Salah satunya adalah Idling Stop System (ISS) yang diperkenallkan pada Vario 125 CBS yang membuat konsumsi bahan bakar mejadi jauh lebih irit lagi.

Teknologi ISS akan mematikan mesin ketika motor berhenti lebih dari 3 detik. Pengendara hanya perlu memutar grip gas untuk menghidupkannya lagi. Sebelummnya teknologi ini telah diterapkan pada skutik premium Honda PCX150.

Teknologi yang merupakan turunan dari PCX150 adalah eSP engine (Enhanced Smart Power), yang memiliki teknologi ACG (Alternating Current Generator) Starter yang memberikan kenyamanan terbaik di kelasnya karena membuatnya lebih halus saat dinyalakan.

AHM sebelumnya juga telah merilis fitur keselamatan terbaik seperti Combi Brake System untuk menambah performa pengereman. Saat tuas rem ditarik maka gaya pengereman tidak hanya didistribusikan ke roda belakang, namun sebagian juga didistribusikan ke roda depan.

Teknologi pengereman yang lebih canggih tersedia pada Honda CBR250R yang dilengkapi dengan Combine ABS. Teknologi ini memadukan sistem pengereman ABS dengan Combi-Brake sehingga selain pengereman lebih sempurna dan nyaman, dan mencegah roda terkunci.

 

 

 

 

 

cbn